NBnews - Koloni semut bisa tumbuh besar sebelum usaha sumber daya pengangkutan makanan menjadi semakin tinggi. Demikian disampaikan dua peneliti Dr Martin Burd dan Andrew Bruce dari Monash University di Melbourne, Australia, dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B,
Menurut kedua peneliti ini, semut memotong dan membawa daun ke dalam sarangnya untuk memberi makan jamur. Jamur inilah yang nantinya akan dimakan oleh larva semut yang sedang tumbuh. Daun tersebut dibawa melalui jalur sepanjang 150-200 meter yang telah mereka buat pada permukaan tanah di hutan.
"Ini sama halnya dengan yang terjadi di perkotaan, sumber daya dibawa masuk dari desa ke kota untuk diubah menjadi produk lain," ujar Burd, ahli ekologi evolusi. Ia menambahkan konstruksi jalan oleh semut ini mirip dengan konstruksi jalan di kota.
Semut pemotong daun membentuk koloni-koloni serangga sosial terbesar di dunia. Beberapa di antaranya terdiri dari delapan juta semut pekerja. Berbeda dengan halnya lebah madu yang akan membagi sarangnya dan membentuk kawanan baru ketika mencapai 40.000 pekerja. "Itu hanya kota kecil jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh semut pemotong daun ini," ujar Burd.
Burd dan Bruce mempelajari 18 koloni semut pemotong daun dan jumlah daun yang dikumpulkan di Amerika Tengah. Mereka menemukan bahwa ketika koloni tumbuh, kegiatan pekerja untuk mencari makan berkurang. "Ketika mereka berjalan semakin jauh dari pusat (sarang) untuk mendapatkan sumber daya, pekerjaan mereka akan menjadi kurang efisien," ujar Burd.
Walaupun tingkat beban pekerjaan satu individu sama ketika koloni tumbuh, mereka harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk mengumpulkan jumlah daun yang sama ke sarangnya. Intinya, harus ada batasan jarak suatu 'kota' semut agar pengorbanan yang dikeluarkan untuk meraih makanan berimbang dengan pengorbanan untuk kembali ke sarang. "Oleh karena itu ada batasan untuk ukuran dari wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk satu koloni."
Apakah Anda Suka? Please Share.