Photobucket

Kamis, 03 November 2011

Yunani keluar dari UE akan semakin Terpuruk

Athena dalam Peta
NBnews- Jika Yunani tetap melaksanakan referendum tentang persetujuan menerima atau menolak paket bantuan Uni Eropa, Bank Central Eropa (ECB), dan Dana Moneter Internasional (IMF), maka negara tersebut dipastikan akan keluar dari Uni Eropa.

Jika Yunani keluar dari Uni Eropa, maka Uni Eropa, ECB, dan IMF harus memikirkan jalan keluar, untuk mempertahankan daya tahan perbankan mereka tanpa memperhitungkan Yunani lagi.
Ekonom Kepala Standard Chartered, Fauzi Ichsan, mengungkapkan hal itu di Jakarta, Kamis (3/11/2011).

Menurut Fauzi, tugas Uni Eropa dan ECB adalah menahan dampak perluasan krisis Yunani kepada negara-negara dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang juga tinggi, seperti Spanyol, Portugal, dan Italia. Ini perlu dilakukan, karena ketika Yunani hengkang dari Eropa itu dipastikan karena rakyat Yunani menolak paket bantuan Eropa.

Jika Yunani menolak bantuan Eropa, mereka akan gagal membayar utang-utangnya. Jika itu terjadi, maka harga surat utang Yunani akan turun drastis diikuti oleh penurunan harga obligasi di negara-negara tetangganya. Ini membuat biaya yang harus dikeluarkan negara-negara di Eropa untuk mendapatkan likuiditas dari pasar modal akan semakin mahal dan sulit, karena semua negara berusaha menahan dana yang mereka miliki.

Hal yang sama juga terjadi pada sektor perbankan Eropa. Kepercayaan bank untuk memberikan pinjaman kepada bank lain akan semakin menurun, lalu pasar uang Eropa akan macet.
"Perbankan Indonesia juga akan terkena dampaknya, sehingga bank-bank melakukan konsolidasi likuiditas," tutur Fauzi.



Apakah Anda Suka? Please Share.

Youk! Baca Artikel Terkait Dibawah Ini:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites