NBnews- Peradaban manusia, pernah memasuki masa kelamnya. Sekalipun itu mengatas namakan “hukum”, tapi praktik-praktik eksekusi di bawah ini, sungguh-sungguh tak berprikemanusiaan. Sebagian besar dilakukan ketika nalar manusia masih dilandasi pemikiran yang barbar dan primitif, dimana yang lemah menjadi korbannya. Berikut 11 Metode atau cara yang pernah di lakukan umat manusia untuk saling membunuh :
1. Sula
Pada beberapa budaya, ada beberapa metoda eksekusi melalui cara penyulaan, dimana tubuh terhukum ditombak oleh benda asing seperti tiang, atau tombak, dari pangkal paha hingga kepala. Kemudian tubuh pelaku dipertontonkan dimuka umum. Eksekusi ini mirip dengan metoda yang dilakukan terhadap praktik “kambing guling.
2. Eksekusi Mati dengan Gajah
Eksekusi Mati dengan Gajah adalah suatu metode hukuman mati selama ribuan tahun yang umum dilakukan di Asia Selatan dan Tenggara, dan khususnya di India. Gajah Asia digunakan untuk menghancurkan, mengoyak-ngoyak, atau menyiksa tawanan di depan umum. Hewan-hewan gajah tersebut terlatih dan serbaguna, mampu membunuh dengan cepat atau menyiksan korban perlahan-lahan. Hukuman mati dengan menggunakan gajah dilakukan oleh penguasa untuk menegaskan kekuasaannya dan menunjukkan kehebatannya dalam menaklukan hewan liar.
3. Eksekusi Gergaji
Eksekusi Gergaji adalah metode eksekusi yang digunakan di Eropa di bawah Kekaisaran Romawi, di Timur Tengah, dan di bagian Asia. Beberapa sumber mengatakan bahwa metode itu mungkin tidak pernah digunakan. Sang terhukum digantung terbalik kemudian digergaji mulai dari pangkal paha hingga terbagi menjadi dua. Karena tubuh terbalik, otak menerima suplai darah yang terus menerus meskipun pendarahan parah, kesadaran terhukum masih terjaga.
4. Banteng Sisilia
Atau banteng tembaga, atau juga banteng Sisilia, adalah penyiksaan dan perangkat eksekusi yang dirancang di Yunani kuno. Penemunya, Perillos pekerja logam dari Athena yang mengabdi pada Phalaris, penguasa tiran dari Akragas, Sisilia. “Banteng sisilia” adalah tempat mengeksekusi penjahat berbentuk patung banteng yang terbuat dari perunggu, memiliki rongga, dengan pintu engsel di satu sisi perutnya. Setelah si korban dimasukan ke dalam perut banteng, api kemudian dinyalakan di bawahnya, sampai patung berubah warna hingga menjadi kuning-panas dan menyebabkan orang didalamnya terpanggang sampai mati.
5. Lingchi
Lingchi adalah bentuk penghukuman mati di Cina yang dipraktikkan dari tahun 900 hingga 1905. Dalam penghukuman ini, terdakwa diikat di tiang kayu di depan umum, lalu bagian tubuhnya diiris satu per satu, dan terdakwa dibiarkan hidup dalam proses ini. Opium kadang-kadang digunakan sebagai belas kasihan atau agar terdakwa tidak pingsan.
6. Eksekusi dengan cara Dikuliti
Menguliti adalah sebuah aktivitas mengangkat sebuah kulit dan biasa dilakukan dengan sebuah pisau. Proses ini biasa dilakukan terhadap binatang yang telah mati, sebagai salah satu persiapan untuk mengonsumsi daging dan kulitnya digunakan untuk keperluan lain. Menguliti bisa juga dilakukan terhadap manusia hidup sebagai salah satu bentuk hukuman. Ketika pengangkatan sebuah kulit terjadi terhadap seseorang, teramat sangat menyakitkan, ini adalah sebuah metoda brutal dari sebuah eksekusi.
7. Mengeluarkan Isi Perut
Adalah dikeluarkannya beberapa atau semua organ saluran pencernaan satu persatu, biasanya dilakukan di seluruh daerah perut. Disembowelment pada masa pertengahan dulu juga telah digunakan sebagai metode penyiksaan dan eksekusi. Dalam praktik semacam itu, disembowelment dapat disertai oleh bentuk-bentuk lain penyiksaan, dan atau pemindahan organ tubuh vital lainnya. Praktik ini mirip dengan apa yang dilakukan terhadap Sir William Wallace seorang patriot pada abad ke-13 di Skotlandia. Kisah kepahlawanannya telah difilmkan dengan judul “The Braveheart” yang dibintangi aktor asal Australia Mel Gibson.
8. Ditembak Meriam
Metode eksekusi ini dialakukan dengan cara korban terikat ke mulut meriam dan kemudian meriam itu ditembakkan. Metode eksekusi ini digunakan oleh tentara Inggris selama pemberontakan India tahun 1857.
9. Direbus
Kematian dengan merebus adalah metode eksekusi dimana seseorang dibunuh dengan dicelupkan dalam cairan mendidih seperti air atau minyak. Meskipun bukan praktik umum eksekusi, tapi metoda ini telah digunakan di banyak bagian Eropa dan Asia.
10. Kolombian Necktie
Colombian Necktie adalah metode eksekusi dimana tenggorokan korban disayat (dengan pisau atau benda tajam lainnya) dan lidah nya ditarik keluar melalui luka terbuka tersebut. Asal-usul metoda ini berawal dengan pecahnya La Violencia, perang sipil Kolombia yang dimulai pada tahun 1948 dengan pembunuhan pemimpin Jorge Eliecer Gaitan. Metode ini biasanya dipraktikan para gembong mafia sejak tahun 1950. Hal tersebut dimaksudkan sebagai metode perang psikologis, untuk menakut-nakuti dan mengintimidasi lawan-lawannya.
11. Sepatu Semen
Sepatu semen adalah istilah yang diadopsi oleh dunia kejahatan mafia Amerika untuk metode eksekusi dengan memberikan beban berat pada korban dan melemparkannya ke dalam air hingga tenggelam. Biasanya dilakukan dengan cara, menyemen sepatu/kaki korban kadang-kadang dengan medium ember kaleng hingga kotak. Ketika semen mengeras, korban dilemparkan ke dalam danau, sungai atau laut. Di Swedia pada tahun 1966, ditemukan mayat di Teluk Nybroviken, Stockholm pada posisi berdiri, sebagai korban dari praktik ini.
Manusia emang penuh misteri.... manusia tak berperikemanusiaan.
Apa Anda Suka? Please Share.




















