NBnews - Sejarah masa lalu Sydney kaya akan cerita. Di antara gang-gang yang tersembunyi dan jalan-jalan rahasia kota ini, berbagai macam seniman, penjahat, penari telanjang, aktivis dan pelacur berbagi kehidupan.
Inilah kota yang menjadi hidup karena anarki dan monopoli rum pada masa kolonisasi. Sydney kemudian berubah menjadi kota dengan geng kriminal, rumah bordil dan kasus pembunuhan misterius. Tetapi sejarah kota ini juga melibatkan para seniman, penulis, dan kelompok-kelompok rahasia.
Berikut beberapa tempat yang sreing menjadi tongkrongan para karakter dari masa lalu Sydney tersebut.
Inilah kota yang menjadi hidup karena anarki dan monopoli rum pada masa kolonisasi. Sydney kemudian berubah menjadi kota dengan geng kriminal, rumah bordil dan kasus pembunuhan misterius. Tetapi sejarah kota ini juga melibatkan para seniman, penulis, dan kelompok-kelompok rahasia.
Berikut beberapa tempat yang sreing menjadi tongkrongan para karakter dari masa lalu Sydney tersebut.
1. Hero of Waterloo, The Rocks
Dulu, para pemabuk akan dibawa ke terowongan di bawah hotel ini. Saat terbangun, mereka sudah berada di tengah laut.Salah satu pub tertua di Sydney, Hero of Waterloo menjadi tempat minum favorit bagi para tentara di tahun 1840-an.
Para penyelundup rum juga menyukai hotel yang dibangun oleh para narapidana ini. Terowongan di bawah tanah hotel terhubung ke pelabuhan, sehingga para penyelundup bisa aman mengantar barang.
Terowongan ini juga memiliki kegunaan lain, seperti sudah disebut di atas, merekrut paksa anak-anak muda untuk menjadi pelaut.
Menurut legenda lokal, pria-pria yang mabuk di bar ini kemudian akan dijatuhkan lewat pintu perangkap ke bawah tanah, diseret sepanjang terowongan, dan ketika mereka bangun esok paginya, mereka sudah berada di kapal di tengah laut.
Para penyelundup rum juga menyukai hotel yang dibangun oleh para narapidana ini. Terowongan di bawah tanah hotel terhubung ke pelabuhan, sehingga para penyelundup bisa aman mengantar barang.
Terowongan ini juga memiliki kegunaan lain, seperti sudah disebut di atas, merekrut paksa anak-anak muda untuk menjadi pelaut.
Menurut legenda lokal, pria-pria yang mabuk di bar ini kemudian akan dijatuhkan lewat pintu perangkap ke bawah tanah, diseret sepanjang terowongan, dan ketika mereka bangun esok paginya, mereka sudah berada di kapal di tengah laut.
2. Elizabeth Bay House, Elizabeth Bay.
Rumah terindah yang menjadi pusat pesta dan kini menjadi museum.Mendapat julukan "Rumah terindah di koloni", Elizabeth Bay House menjadi tempat berlangsungnya pesta-pesta besar pada 1830-an.
Tapi seabad kemudian, rumah gaya Regency di pinggir pelabuhan ini menjadi tuan rumah buat pesta-pesta yang berbeda.
Dari 1928-1935, rumah ini menjadi tempat tinggal ilegal bagi seniman seperti Wallace Thornton dan Wolfgang Cardamatis.
Pada 1940-an, ada 16 ruang tidur di rumah ini. Seniman Donald Fried juga pernah tinggal di sini dan menggambar sketsa sebuah pesta liar dengan tamu-tamu meluncur di tangga rumah.
Kini, Elizabeth Bay House dibuka untuk umum sebagai museum.
Tapi seabad kemudian, rumah gaya Regency di pinggir pelabuhan ini menjadi tuan rumah buat pesta-pesta yang berbeda.
Dari 1928-1935, rumah ini menjadi tempat tinggal ilegal bagi seniman seperti Wallace Thornton dan Wolfgang Cardamatis.
Pada 1940-an, ada 16 ruang tidur di rumah ini. Seniman Donald Fried juga pernah tinggal di sini dan menggambar sketsa sebuah pesta liar dengan tamu-tamu meluncur di tangga rumah.
Kini, Elizabeth Bay House dibuka untuk umum sebagai museum.
3. The Suez Canal, The Rocks
Gang-gang ini dulu menjadi tempat beroperasinya kelompok penjahat.Harrington Lane kini lebih sering dikenal dengan nama Terusan Suez (plesetan dari "sewers" atau got). Pada 1870-an kawasan ini adalah daerah kekuasaan geng kriminal Rocks Push.
Anggota geng ini terdiri dari bekas narapidana, gelandangan, dan pelacur. Mereka akan menantang rivalnya untuk berebut daerah kekuasaan, datang ke rumah bordil di sekitar situ dan tempat mengisap opium, serta terlibat dalam kejahatan kecil. Pelaut yang mabuk sering menjadi korban geng ini, setelah digoda oleh anggota perempuan geng. Para pelaut itu kemudian diserang dan dirampok.
Penghancuran kawasan ini pada awal 1900-an menjadi penyebab utama berakhirnya kekuasaan geng tersebut, tapi Suez Canal tetap berdiri.
Suez Canal terletak antara jalan George dan Harrington.
Anggota geng ini terdiri dari bekas narapidana, gelandangan, dan pelacur. Mereka akan menantang rivalnya untuk berebut daerah kekuasaan, datang ke rumah bordil di sekitar situ dan tempat mengisap opium, serta terlibat dalam kejahatan kecil. Pelaut yang mabuk sering menjadi korban geng ini, setelah digoda oleh anggota perempuan geng. Para pelaut itu kemudian diserang dan dirampok.
Penghancuran kawasan ini pada awal 1900-an menjadi penyebab utama berakhirnya kekuasaan geng tersebut, tapi Suez Canal tetap berdiri.
Suez Canal terletak antara jalan George dan Harrington.
4. Curlew Camp, Mosman
Lokasi yang menjadi inspirasi beberapa karya seni terbaik Australia.Di bawah Taronga Zoo, di pantai timur Little Sirius Cove, sebuah permukiman seniman muncul pada 1880an.
Terkenal dengan nama Curlew Camp, seniman Arthur Streeton dan Tom Roberts adalah sebagian dari mereka yang pernah tinggal di sini dan menciptakan lukisan-lukisan termasyhur mereka.
Di tempat ini pernah berdiri selusin tenda, termasuk satu untuk makan malam, lengkap dengan area berdansa dan piano kecil.
Para pengunjung bisa mengikuti jejak para seniman di tempat ini dalam tur Mosman Council's Curlew Camp Artists' Walk.
Terkenal dengan nama Curlew Camp, seniman Arthur Streeton dan Tom Roberts adalah sebagian dari mereka yang pernah tinggal di sini dan menciptakan lukisan-lukisan termasyhur mereka.
Di tempat ini pernah berdiri selusin tenda, termasuk satu untuk makan malam, lengkap dengan area berdansa dan piano kecil.
Para pengunjung bisa mengikuti jejak para seniman di tempat ini dalam tur Mosman Council's Curlew Camp Artists' Walk.
5. East Village Hotel, Darlinghurst
The East Village adalah tempat minum-minum geng kriminal "Razor Gangs".Razor Gangs mendominasi dunia kejahatan Sydney pada 1920-an. Mereka suka nongkrong di Tradesmen's Arms — rumah berdarah yang kini berubah menjadi Hotel East Village.Dua madam Kate Leigh dan Tilly Devine menjadi tuan rumah bagi dua geng utama dengan senjata utama pisau silet, untuk meninggalkan bekas luka pada korban-korban mereka.
Devine menghabiskan hidupnya di pub — karena sekitar 30 atau lebih bordil yang ia miliki hanya berjarak beberapa blok di sepanjang Palmer Street.
Apakah Anda Suka? Please Share.