Photobucket

Sabtu, 11 Februari 2012

Cukup Jadi TEMAN Tidak Mungkin Jadi KEKASIH?

NBnews - Pagi ini saya bangun kesiangan, gara - gara semalem Nemu blog yang isi artikelnya-nya bener - bener menguras otak saya, ga kerasa malem itu jam 3 baru saya tidur.Agan pengen tau, artikel apa yg saya baca?

So, enggak ada salahnya saya bagikan di blog, buat pengetahuan kita bersama - sama. jujur aja saya banyak tersinggung dengan artikel tesebut karena sangat menyentil - nyentil kehidupan pribadi saya.

Lets read,

Begini ceritanya, Beberapa hari yang lalu dalam perjalanan menuju kantor seperti biasanya saya mendengarkan radio. Saat itu topik yang sedang dibicarakan adalah tentang romance. Dan begini kira-kira topiknya

Pernahkah anda bertemu atau kenal dengan seorang wanita dan menjadi dekat?

Sangat dekat seperti teman lama?

Atau mungkin anda punya teman lama seorang wanita, yang rasa-rasanya kedekatan anda sudah bisa dikatakan seperti pasangan yang sedang pacaran?

Anda saling bertukar cerita, saling memperhatikan, pokoknya sangat-sangat dekat.

Kemudian ketika anda berdua sudah sangat dekat, anda mulai merasakan getar-getar di dada, anda melihatnya sebagai sosok yang cocok untuk menjadi pasangan anda.

Dan ketika anda memutuskan untuk menembak si wanita, hal yang diluar dugaan anda terjadi!

Si wanita melihat anda dan berkata, “Sorry ya saya gak bisa jadi pacar kamu, kita enakan jadi teman deh..”

Dan dunia runtuh. Anda ditolak!

Kenapa bisa ditolak? Kan sudah sangat dekat! Menurut anda kenapa?

Yap kira-kira seperti itu topik yang dibuka si penyiar. Kemudian sms-sms berdatangan, dan telepon-telepon masuk ke radio tersebut.

Yang anehnya adalah SMS tersebut kebanyakan datang dari wanita. Kebanyakan mengatakan mereka mengalami hal serupa, ditembak oleh teman prianya dan entah kenapa mereka tidak mau menerimanya, dan mereka sendiri juga bingung.

Seorang wanita juga menelepon ke radio tersebut,

Wanita : “Iya saya mengalaminya, setelah berteman lebih dari 4 tahun, belakangan ini saya memang merasakan ada yang berubah, dan tiba-tiba saya ditembak! Tapi entah kenapa saya tidak bisa menjadi pacarnya.. dia memang baik banget tapi entah deh..”

Penyiar: “What, udah 4 tahun, udah sering jalan bareng kan?”

Wanita: “Iya kadang-kadang sama teman-teman, tapi kadang-kadang berdua saja, seru sih anaknya. Udah enak banget, tapi entah kenapa saya gak bisa bayangin kalau jadi pacarnya!”

Penyiar: “Wah gawat juga, terus setelah kamu tolak, sikap dia gimana?”

Wanita: “Ya agak menjauh sih, tapi sekarang sih udah engga dan normal, dan anehnya saya agak-agak bete pas tau dia sekarang lagi deket sama cewe lain.”

Penyiar: “Nah lo! Cemburu ya?”

Wanita: “Engga sih, gak bisa dibilang cemburu, cuman bete aja sekarang dia perhatiannya agak berkurang ke saya.”

Penyiar: “Hahaha, gak mau keilangan fans yak!”

That’s it, sebuah topik ringan yang membuat saya menuliskan artikel ini. Topik yang sama yang pernah menjadi bahan pergulatan batin saya, Lex, Kei dan Cygnus.

Jawaban dari topik tersebut sangat mudah.

Si pria sudah terlanjur terjatuh dalam zona FRIEND! Dan Lebih parahnya lagi zona BEST FRIENDS!

Entah dari mana kita para Pria diajari untuk BERTEMAN dahulu dengan wanita yang kita sukai.

Kita akan sebisa mungkin mendekatkan diri dengan si target. Mencari tahu kebiasaannya lalu mungkin mencocok-cocok kan kegiatan kamu dengan dia. Mulai berusaha menyukai selera musik si target, memaksa si target bercerita tentang masalahnya biar si target melihat anda sebagai “Teman yang ok”. Dan ketika si target dekat dengan anda, anda akan merasa. “wow dia dah deket banget nih, mau diajak jalan, mau disuruh curhat, gue dah tau masalah-masalah dia..” Saatnya nembak, pasti diterima!

Dan tanpa anda sadari seluruh analisa anda SALAH! Anda mengira anda masuk dalam ZONA POTENTIAL LOVER tapi yang ada anda telah masuk ke ZONA Best Friends, or dalam istilah Hitman system, Zone of Death (ZOD).

Sayangnya kebanyakan pria tidak sadar kalau mereka telah berada dalam ZOD ini sampai ketika mereka menyatakan perasaan dan fakta mengatakan demikian.

Paling tidak ada dua gejala yang harus anda sadari sedini mungkin untuk menghindari ZOD ini, dan dengan bisa menghindari gejala ini maka paling tidak ZOD tidak akan lagi menjadi masalah anda.

Yang pertama dan sudah pernah dibahas di Hitmansystem oleh Lex adalah DUKUN curhat. Baca ulang kembali artikelnya dan hindari itu sebisa mungkin. Di artikel Dukun Curhat, Lex membahas lengkap kenapa kamu akan masuk dalam support circle target anda dan akhirnya hanya menjadi support circle seumur hidup. Saya masih ingat benar saran dari teman saya beberapa tahun lalu yang mengatakan kalau seorang pria harus banyak mendengarkan targetnya bercerita dan parahnya lagi salah satu indikator kalau wanita menyukai pria adalah ketika si wanita mulai CURHAT ke si pria. Sekarang rasanya saya ingin menampar pria-pria yang masih mempercayai indikator seperti itu.

Yang kedua adalah ketika frekuensi anda bertemu dengan si wanita menjadi terlampau sering dan tanpa diiringi peningkatan Tango atau bahkan tanpa TANGO!

Pernahkah anda melakukan hal seperti ini? Anda bertemu dengan target anda lebih dari 3 x selama seminggu. Setiap malam minggu anda selalu berusaha mengajaknya keluar bersama, kadang dia bisa kadang tidak, kemudian kadang anda mengajaknya keluar makan malam pada hari biasa, or mungkin sekedar makan siang, yang penting anda bisa bertemu dengannya. Dan hal ini anda lakukan terus menerus selama beberapa minggu, dan ditambah Tango yang terjadi antara anda dan target anda hanya terbatas pada sentuhan-sentuhan ringan, bersahabat. 

Anda hanya bisa mengandeng tangannya beberapa saat sebelum si wanita melepasnya, anda hanya bisa memegang bahunya tanpa pernah melingkarkan tangan anda di pinggangnya. Otak kecil di kepala anda berteriak-teriak “Hey dia dah mau pergi sama gue, tetapi kenapa pegangan tangan aja susah!” tetapi otak besar anda membantah, “Oh mungkin dia baru mau pegangan tangan kalo dah jadian kali, sekarang aja dah mau diajak pergi nih 4 x berturut-turut dalam seminggu, pasti dia suka ama gue! Saatnya nembak!”

Dan tragedi terjadi saat anda menembaknya.

Frekuensi anda menghabiskan waktu berdua seringkali dijadikan indikator yang salah oleh banyak pria, anda mungkin mengharapkan dengan sering bertemu maka target anda lama-kelamaan akan menjadi sangat menyukai anda atau mengharapkan anda. Sayangnya kenyataannya bukan berkata seperti demikian.

Mari saya anologikan, Sebuah kafe sangat terkenal akan menu KEPITING PEDAS nya dan menu ini hanya bisa dipesan pada hari-hari tertentu saja tergantung pada kemauan si empunya. Dan tentu saja setiap hari kafe ini akan sangat ramai karena para pengunjung mengharapkan hari tersebut adalah hari dimana Menu Kepiting Pedas ini bisa dipesan. Lalu bayangkan jika tiba-tiba si empunya kafe memutuskan kalau setiap hari menu KEPITING PEDAS ini bisa dipesan! Menu yang tadinya special berubah menjadi menu normal. Orang-orang yang tadinya penasaran dan selalu datang setiap hari tidak akan lagi menjadi penasaran karena toh menu KEPITING PEDAS ini bisa mereka DAPATKAN SETIAP HARI. Hal yang tadinya special menjadi BIASA!

Ketika frekuensi anda bertemu menjadi terlampau sering, tanpa disadari kehadiran anda menjadi sesuatu yang tidak lagi ditunggu-tunggu lagi tetapi menjadi sangat BIASA. Saat anda bertemu lagi untuk ke4 kalinya dalam satu minggu, si wanita tidak akan lagi penasaran menantikan anda, anda hanya akan terlihat seperti teman-temannya di kantor ataupun di kampus. Tidak ada lagi yang special.

“Lalu apa hubungannya dengan Tango?” mungkin anda bertanya sekarang.

Seperti yang dikatakan Kei dalam artikel “Berani Sentuhan” sering kali pria-pria malu atau tidak berani untuk melakukan sentuhan karena takut dilihat sebagai tindakan yang kurang ajar. Dan karena itu maka Tango yang seharusnya menjadi indikator yang sebenarnya sering dilupakan dan dianggap tidak penting.

Anda mungkin berteriak sekarang, “Saya bertemu dengan target saya dalam minggu ini selama 3 kali kok! Dan kita bisa jalan berdua saja! Itu kan berarti si wanita tertarik kepada saya!”

Mungkin saja kawan! Tetapi anda melupakan kenyataan kalau bisa saja anda hanya dianggap sebagai teman yang bisa setiap saat diajak curhat, or diajak jalan-jalan, atau diminta mengantar kesana kemari. Seperti kata penyiar radio di atas, Wanita tentu saja tidak mau kehilangan fansnya bukan?

“DAMN! Gue udah masuk di ZOD ini! Terus gue musti gimana untuk merubah keadaan!!”

Mungkin sekarang anda berteriak seperti itu.

Tenang kawan, saya tidak akan meninggalkan kalian begitu saja.

Seperti yang sering saya katakan, Romance adalah Game! Lalu sama seperti game pada umumnya ketika kita salah mengambil jalan, atau gamenya hang apa yang kita lakukan?

PUSH THE RESET BUTTON BABY!

Yap RESET! Dan dalam kehidupan nyata berarti mulai dari awal lagi!

Dan bila di game saat kita menekan tombol RESET maka biasanya muncul LOADING yang membutuhkan beberapa saat.

Dan di kehidupan nyata berarti, setelah anda menekan tombol RESET maka anda harus MENGHILANG sementara.

Menghilang diatas bukan berarti menghilang selama 1-2 jam atau 1-2 hari, saran saya menghilanglah selama paling tidak 3 bulan! Bahkan 6 bulan!

ZOD yang tadinya menempel pada anda setelah anda menghilang (LOADING) perlahan-lahan akan pudar. Karena ZOD tadi bergantung pada frekuensi seperti yang saya katakan diatas tadi.

Susah memang, tetapi hanya itu yang bisa anda lakukan saat ini kawan.

So, please remember, dua gejala ZOD dan satu tindakan penyelamatan diri yang bisa anda lakukan. Atau jika tidak ZOD akan menelan anda hidup-hidup dalam dunia romance yang kejam.





Apakah Anda Suka? Please Share.

Youk! Baca Artikel Terkait Dibawah Ini:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites