NBnews - Terungkap Rahasia Flu Pembunuh 50 Juta Warga Dunia yang dikutip dari UPI.com dan Inilah.com bahwa Peneliti Amerika Serikat (AS) mengaku berhasil mengidentifikasi bukti paling awal flu pandemic pada 1918. Menakutkannya, gara-gara flu ini, 50 juta warga dunia tewas.
Ilmuwan National Institute of Health (NIH) berhasil menemukan virus influenza pada jaringan paru-paru dan dari bahan otopsi lain dari 68 prajurit AS yang tewas setidaknya empat bulan sebelum penyakit ini memasuki tingkat pandemi pada musim gugur 1918.
Menurut keterangan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) NIH, sebanyak empat prajurit yang tewas antara Mei-Agustus 1918 menjadi butki paling awal kasus pandemi influenza 1918 yang telah didokumentasikan di seluruh dunia.
Kerusakan klinis yang tampak pada kasus ini dapat dibedakan dari apa yang tampak dalam kasus yang terjadi selama peningkatan pandemi yang menunjukkan virus ini tak mengalami perubahan dramatis.
“Hal inilah yang menjelaskan ketidakbiasaan tingkat mortalitas yang muncul,” ujar peneliti NIAID Jeffery K. Taubenberger seperti ditulis UPI.com.
Bagaimanapun juga, bakteri penginfeksi seperti pneumonia yang ditemukan di 68 kasus menyorot peran mematikan infeksi semacam ini bisa memainkan konjungsi pada virus influenza apa pun.
Hal ini menunjukkan, pihak berwenang perlu menyiapkan pencegahan, pendeteksian dan penanganan bakteri ini selama wabah flu di masa depan.
Apakah Anda Suka? Please Share.
Ilmuwan National Institute of Health (NIH) berhasil menemukan virus influenza pada jaringan paru-paru dan dari bahan otopsi lain dari 68 prajurit AS yang tewas setidaknya empat bulan sebelum penyakit ini memasuki tingkat pandemi pada musim gugur 1918.
Menurut keterangan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) NIH, sebanyak empat prajurit yang tewas antara Mei-Agustus 1918 menjadi butki paling awal kasus pandemi influenza 1918 yang telah didokumentasikan di seluruh dunia.
Kerusakan klinis yang tampak pada kasus ini dapat dibedakan dari apa yang tampak dalam kasus yang terjadi selama peningkatan pandemi yang menunjukkan virus ini tak mengalami perubahan dramatis.
“Hal inilah yang menjelaskan ketidakbiasaan tingkat mortalitas yang muncul,” ujar peneliti NIAID Jeffery K. Taubenberger seperti ditulis UPI.com.
Bagaimanapun juga, bakteri penginfeksi seperti pneumonia yang ditemukan di 68 kasus menyorot peran mematikan infeksi semacam ini bisa memainkan konjungsi pada virus influenza apa pun.
Hal ini menunjukkan, pihak berwenang perlu menyiapkan pencegahan, pendeteksian dan penanganan bakteri ini selama wabah flu di masa depan.
Apakah Anda Suka? Please Share.
Youk! Baca Artikel Terkait Dibawah Ini:
Serba-Serbi
- Mengapa Orang Banyak Stress Karna Uang?
- Orang Suka Melamun Benarkah Otaknya Tajam?
- 12 Film Terbaik Yang Di Tunggu -TungguTahun Ini 2012
- Wow! Jackie Green Operasi Kelamin Di Usia 16 Tahun
- IPK Itu Penting Ga Sih Daripada Pengalaman?
- Pria Ini Hidup Didalam Pipa Selama Setahun
- Rabu Adalah Hari Paling Galau Bagi Anak Muda - Benarkah?
- Kisah Mengharukan "Jangan Benci Aku Mama"
- 4 Macam Sifat Cemburu Yang Agan Wajib Ketahui
- Ini Dia Pengemis Terkaya Di Indonesia - Sekarang Milioner
- Mengapa Manusia Senang Ngegosip?
- Renungan Malam - Harapan Orang Tua Kelak Sudah Tua (Cinta Ortu? Masuk Gan!)
- Bahan Renungan Untuk Sejenak
- 7 Pict - Iran Melatih NINJA Special Tentara Wanita
- Sejarah Berdirinya Gangster YAKUZA From Japanese
- 24 Pict - Mengintip Keseharian GANGSTER - TRIAD From China
- 7 Gangster/Mafia WANITA Paling Berbahaya Di DUNIA
- Mengenal Sejarah JOHN KEY - Sang BIG BOSS
- 10 Gangster MAFIA Paling Ditakuti Di DUNIA Versi NBnews
- 7 Angel PROFILE Picture Jejaring Sosial Yang MENIPU
- Kumpulan SMS VALENTINE 2012 Cuma Disini
- Kumpulan Ucapan Valentine Day - Keren Cuma Disini
- 8 Hadiah Istimewa Di Hari VALENTINE DAY
- 4 Versi Sejarah Asal Usul Hari Valentine - Mitos Valentine Day -
- Valentine Hari Kasih Sayang Yang SEMU