Guci dari zaman Romawi berumur 1.800 tahun |
NBnews - Guci dari zaman Romawi kuno menyimpan misteri yang belum terpecahkan. Meskipun sudah direstorasi, ilmuwan belum dapat mengidentifikasi artefak tersebut.
"Ilmuwan dibuat bingung oleh guci misterius tersebut. Kami sudah kirim guci kepada beberapa ahli tembikar Romawi dan ahli tembikar lain, tapi belum ada satu pun yang bisa memberikan informasi," kata Katie Urban, seorang peneliti di London.
Guci yang memiliki tinggi 40 sentimeter tersebut diperkirakan berasal dari 1.800 tahun lalu. Sebelum disusun ke bentuk semula, guci itu terdiri atas 180 keping potongan tak dikenal yang tersimpan di Museum of Ontario Archeology. Setelah disusun kembali, guci tetap misterius karena bentuknya yang penuh lubang.
Pendapat para ahli umumnya bisa dibagi ke dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama menduga guci tersebut adalah lampu. Sementara kelompok lain memperkirakan guci itu adalah tempat penyimpanan binatang, seperti tikus dan ular. Namun, lagi-lagi itu semua masih dugaan belaka karena sampai saat ini belum ada artefak lain serupa guci itu yang ditemukan.
Selain itu, misteri juga masih menyelimuti kepastian asal-usul artefak kuno tersebut. Sebuah dokumen penelitian menyebutkan, guci itu merupakan salah satu artefak Romawi Inggris yang dihibahkan kepada pihak museum pada tahun 1950 oleh seorang arkeolog bernama William Francis Grimes. Namun, Urban berpendapat lain. "Bagaimana guci itu bisa menjadi koleksi kami belum jelas 100 persen. Kami masih berupaya mencari penjelasannya," kata Urban.
Saat ini, guci tersebut dipamerkan di Museum of Ontario Archeology sebagai bagian dari pameran "Ur and Roman Britain".
"Ilmuwan dibuat bingung oleh guci misterius tersebut. Kami sudah kirim guci kepada beberapa ahli tembikar Romawi dan ahli tembikar lain, tapi belum ada satu pun yang bisa memberikan informasi," kata Katie Urban, seorang peneliti di London.
Guci yang memiliki tinggi 40 sentimeter tersebut diperkirakan berasal dari 1.800 tahun lalu. Sebelum disusun ke bentuk semula, guci itu terdiri atas 180 keping potongan tak dikenal yang tersimpan di Museum of Ontario Archeology. Setelah disusun kembali, guci tetap misterius karena bentuknya yang penuh lubang.
Pendapat para ahli umumnya bisa dibagi ke dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama menduga guci tersebut adalah lampu. Sementara kelompok lain memperkirakan guci itu adalah tempat penyimpanan binatang, seperti tikus dan ular. Namun, lagi-lagi itu semua masih dugaan belaka karena sampai saat ini belum ada artefak lain serupa guci itu yang ditemukan.
Selain itu, misteri juga masih menyelimuti kepastian asal-usul artefak kuno tersebut. Sebuah dokumen penelitian menyebutkan, guci itu merupakan salah satu artefak Romawi Inggris yang dihibahkan kepada pihak museum pada tahun 1950 oleh seorang arkeolog bernama William Francis Grimes. Namun, Urban berpendapat lain. "Bagaimana guci itu bisa menjadi koleksi kami belum jelas 100 persen. Kami masih berupaya mencari penjelasannya," kata Urban.
Saat ini, guci tersebut dipamerkan di Museum of Ontario Archeology sebagai bagian dari pameran "Ur and Roman Britain".