Photobucket

Rabu, 18 Januari 2012

Aneh Tapi Nyata - Masih Ada Polisi Yang Berwibawa & Tidak Mau Disuap

NBnews - Membuka mata di tahun baru 2012, Kembali Kepolisian Republik Indonesia menjadi sorotan publik. Bukan hanya kasus pencurian sendal jepit oleh anak dibawah umur hingga di dudukkan pengadilan, penganiayaan pada malam tahun baru di Sumba timur juga turut mewarnai perta tahun baru Kepolisian, Belum lagi kasus bentrokan antara masyarakat versus Polisi di Kabupaten Bima, kasus mesuji,  dan masih banyak kasus-kasus lain yang tentunya kita masih ingat di tahun baru ini.

Bukankah, Polisi di amanahkan menjaga keamanan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat, sperti selogannya Polisi mitra masyarakat. Nyatanya, dengan kebesaran seragam dan kegagahan senjatanya, Polisi  seolah menjadi musuh bagi sebagian masyarakat.

Tentu anda juga masih ingat di tahun lalu, apa yang terjadi dengan Polisi kita di basecamp freeport Papua. Polisi mendapat semprotan dana dari perusahaan emas tersebut yang nilainya hampir milyaran. Tidak hanya menerima semprotan dana, polisi yang harusnya membela rakyat malah menembakinya.

Belum lagi dengan polisi yang di jalanan. Dari beberapa testimoni yang saya dengar dan saya alami sendiri, Imej Polisi semakin parah saja. Mulai dari suka menilang dengan kesalahan yang tidak masuk akal, hingga polisi yang suka melakukan operasi ilegal dan yang lebih aneh ketika pak Polisi mau menilang, tapi polisinya ‘Memaksa’ untuk damai di jalan, alias bayar di tempat.

Pengalaman pribadi,  ketika di tilang polisi. Sekitar awal Desember  tahun kemarin, saya mengendarai motor,  di jalan Batu kapur Sidikalang. Memang jalan itu hanya satu arah, karna waktu itu jalanan sepi  dan saya terburu-buru mau berangkat ke kantor, akhirnya saya menerobos dan melawan arus jalan. Tiba-tiba polisi memberhentikan saya dan mengajak saya masuk ke sebuah gang. Tanpa banyak basa-basi saya mengaku bersalah dan bersedia di tilang. Tapi apa yang terjadi?, Polisi tersebut sepertinya ragu untuk menilang saya. Sang polisi mengatakan bayar sekarang aja, “biar kamu ngak repot, denda kamu 100rb karena kamu udah melanggar… Bla…bla…bla..” katanya sambil menunjukkan pasal-pasal yang tidak saya baca dengan jelas. Benar juga kata Polisi tersebut, karna kalau saya harus sidang, otomatis saya harus bolak-balik Sidikalang - Medan, karena saya tinggal di Medan. Nach, itu salah satu keanehan Polisi di negeri ini, saya tidak tahu, apakah uang tersebut betul-betul masuk ke Kas negara atau malah masuk ke perut polisi tersebut.

Kejadian itu bukan yang pertama kali saya alami. Sebelumnya saya pernah mengalami di Jalan Sudirman Medan, ketika itu polisi memberhentikan mobil saya dengan kesalahan menerobos lampu merah. Padahal saya yakin itu lampu masih hijau. Dengan gaya nya memberi hormat dan menjelaskan pelanggaran saya, pak polisi menanyakan kelengkapan kendaraan saya. Dan pak polisi dengan ‘Baik hati’ menawarkan..”Gimana?, mau di tilang atau lanjutkan saja?” kata pak polisi itu. karena waktu itu saya mobil pinjaman, dan takut tidak enak dengan yang punya mobil akhirnya saya putuskan untuk bayar di tempat. Waktu itu pak polisi meminta Rp. 100.000, setelah itu STNK dan SIM saya tidak jadi di tilang dan di persilahkan melanjutkan perjalanan.

Hmm… itu baru pengalaman saya, ada juga cerita polisi yang menurut saya agak nyeleneh saat menjalankan tugas, Ini pengalaman teman saya, Lidia Naibaho (29); Ketika itu, teman saya mau berangkat ke kantor melalui Jalan SM Raja di Sidikalang, setiap pagi memang di jalan itu banyak Polisi yang menjaga dan menertibkan lalu lintas. Teman saya di berhentikan  karena pelanggaran  tidak menyalakan lampu utama di siang hari. Karena teman saya ini emang juga agak pelit, dia tidak mau di denda. Dengan keahlianya menglabui petugas, hanya bermodal mengaku-ngaku menjadi kerabat dari salah seorang petinggi polisi di kota itu, akhirnya dia lolos dan malah Polisinya minta maaf.

Haduh.. apa menurut anda itu tidak aneh..?

Tapi, disini saya tidak hanya menceritakan tentang jelek-jeleknya polisi saja. Masih dengan pengalaman saya sewaktu di Jombang  Jawa timur dua tahun yang lalu. Pagi dari tempat menginap, saya mencari sarapan dengan mengendarai sepeda motor. Waktu itu saya tidak terlalu mengenal daerah tersebut, dan tidak tau jarak antara tempat saya menginap dengan warung yang menyediakan sarapan itu jauh dan mengharuskan saya melalui jalan raya. Kebetulan juga saya tidak memakai helm pagi itu, ternyata di depan ada polisi yang sedang menyebrangkan anak-anak sekolah.

Otomatis mata polisi melihat dan meminggirkan saya. Kembali dengan nada bersalah saya mengakui kesalahan, dan polisi menanyakan kelengkapan kendaraan yang saya pakai waktu itu. karena saya hanya tinggal sebentar dan ada kerjaan di Jombang, saya meminta pak polisi, untuk damai dan denda di tempat saja dengan menyodorkan uang 50ribu. Pak polisinya waktu itu menolak dan melanjutkan menulis pelanggaran saya pada secarik kertas. Dalam hati saya, mungkin jumlah itu terlalu sedikit, lalu saya tambah menjadi 150 ribu, pak polisinya ternyata tidak tergiur dan mengatakan “Maaf bapak,  anda harus sidang, saya tidak bisa menerima , Tolong hargai profesi saya..” kata pak Polisi itu.

Dari cerita pengalaman-pengalaman diatas menunjukkan, memang sistem polisi di negeri ini masih amburadul. Masih banyak polisi di negeri ini yang mewarisi budaya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Tapi juga, saya yakin masih banyak juga Polisi yang menjaga kewibawaannya sebagai aparat penegak hukum dan pelindung masyarakat. Tidak semua Polisi itu seburuk yang di citrakan masyarakat.
Masyarakat memang semakin apatis dengan penegak hukum di negeri ini, tapi saya juga masih yakin, dalam hati masyarakat masih menaruh harapan besar kepada aparat penegak hukum di negeri ini.
Semoga, di tahun ini Polisi dan aparat lainnya menunjukkan kewibawaannya dengan menerapkan hukum dan peraturan seadil-adilnya. Amien. 
Cerita di atas adalah postingan dari warung sebelah...

Pengalaman Pribadi NB.

Ini pengalaman pribadi NB baru kejadian tadi siang, kenapa NB sangat tertarik membahas hal ini krn sangat menarik.

Kejadian bermula saat NB hendak pergi kuliah.... begitu melintasi keramaian kota.... tiba2 dua polisi menghampiriku dan menyuruh saya berhenti lalu mengarahkan ke pinggir jalan.

OMG ada apa sebenarnya? dalam hati duh apes lagi, Kena tilang lagi...kena  UUD Lagi.. pikiran kalut. Sebenarnya kesalahan terjadi pada NB sendiri karna plat motor NB bagian belakang tidak ada dan di depan saja yang terpasang. Nah itu yang menyebabkan perhatian polisi dari jauh dan menghampiri NB.

Percakapan dimulai dari meminta KTP/SIM/STNK/Sampai alasan Plat tidak terpasang..... NB tidak memenuhi kelengkapan syarat bermotor yakni ga bawa SIM, plat motor yang copot ga tw ntah kemana... sampai  akhirnya di giring ke pos penjagaan.

Setelah tiba di pos penjagaan dua teman Pak Polisi telah berjaga mengamankan lalu lintas yang macet... (Selamat Bertugas Pak) Tibalah percakapan yang alot menjelaskan pasal-pasal jika tidak pakai SIM dengan denda 800rb dan tanpa Plat motor 1jt... sebagai mahasiswa pintar.. hihihi....NB menerima ditilang saja dan siap menghadiri persidangan dari ketentuan berlaku....  

Lucunya, satu teman Pak Polisi ingin memberikan solusi, dan tiga teman lainnya justru memberikan arahan baik.... yakni hadiri saja persidangan karena tanpa embel embel di sana.... katanya begitu.... NB mencoba memancing Pak Polisi dengan menawarkan damai di tempat alias UUD, namun apa jawaban dari para Pak Polisi?? Yang butuh uang siapa? wiw!!! Klo gitu Rokok aja Pak??? jawabnya lagi... kami ga merokok... justru menyarankan untuk Sidang saja, wah pikir dalam hati... tumben ada Polisi yang begini biasa juga damai di tempat... ihihihihi.... lagi lagi teman satunya berguman... Begini saja, kali ini dimaafkan dan ga usah menghadiri persidangan dan kami tidak usah damai di tempat, karena NB tidak pernah melakukan pelanggaran dan tidak pernah di tilang, alasannya begitu, emang belum pernah di tilang selama ini, jadi NB di kasih arahan saja supaya tidak mengilangi dan melengkapi syarat berkendara.

Akhirnya, obrolan makin jauh... sampe seputar kampus.. ternyata mereka satu kampus dengan NB hanya saja beda jurusan.... wah wah .... percakapan yang serius jadinya.... setelah puas berbicang-bicang dengan 4 Pak Polisi sebagai rasa terima kasih karena tidak di tilang dan tidak juga ada UUD nya, NB permisi sebentar untuk membelikan minuman dingin, sepanjang jalan NB sangat senang karena masiha ada Polisi polisi Baik di negri ini, coba saja semua Pak Polisi begini semua... mereka sangat baik,sangat santun jauh dari seram dan bentak-bentak.  Thx Pak Polisi.



Demikian cerita menarik sore ini pengalaman NB.


Apakah Anda Suka? Please Share.

Youk! Baca Artikel Terkait Dibawah Ini:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites