Photobucket

Rabu, 18 Januari 2012

Tradisi Yang dilakukan di Tahun Baru Imlek

NBnews -

Membersihkan rumah
Sebelum tahun baru tiba, semua dibersihkan. Pada malam tahun baru, semua sapu, dan alat kebersihan lainnya disimpan di tempat yang selamat. Beberapa kepercayaan juga menyebutkan, bahwa kegiatan menyapu ditabukan pada tahun baru, karena menyapu dipercaya akan menyapu keluar hoki (keberuntungan) untuk tahun yang baru.

Menyapu dilarang pada hari tahun baru karena menurut kepercayaan masyarakat Cina, nasib baik akan tersapu bersama-sama sampah. Selepas tahun baru, lantai rumah disapu bermula dari pintu ke arah tengah rumah dan diletakkan di sudut ruangan. Sampah yang disapu itu tidak dibuang dulu hingga hari ke 5 perayaan. Tapi banyak juga teman-teman kita yang bekerja di sektor rumah tangga di Taiwan, mengaku majikannya sudah menyuruh bekerja menyapu dan ngepel seperti biasa pada hari ke dua tahun baru.

Ambil yang baik buang yang jelek

Mercon atau petasan (kembang api) adalah satu cara untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tahun yang akan ditinggalkan, dan menyambut tahun yang datang. Pada tengah malam tahun baru, mereka yang masih mentaati tradisinya membuka semua pintu dan jendela, bermaksud membiarkan tahun yang lama pergi ;-) 

Hutang sepatutnya sudah dilunasi pada momen tahun baru. Termasuk bagi pengusaha bisnis, hutang piutang harus menjadi prioritas untuk dilunasi. Sehingga pelaku bisnis dapat membuka lembaran baru di tahun yang baru. 

Semua diharapkan dapat menjaga sikap dan perlakuannya. Dilarang berbicara kata-kata kotor yang akan mengundang sial dan pembawaan tidak baik. Anggota keluarga juga harus super berhati-hati agar tidak memecahkan satu piring pun, karena kecelakaan ini dipercaya dapat membawa masalah serius antar anggota keluarga dalam tahun yang akan datang ini. Merujuk kepada tahun yang lepas pun dilarang memandang ke belakang lagi pada hari tahun baru, karena mestilah memandang kemajuan (ke depan) 

Dilarang menangis pada tahun baru, dipercaya diakhawatirkan akan menangis sepanjang tahun tersebut. Pada hari tahun baru juga, dilarang mencuci rambut, perlakuan ini dipercaya akan mengakibatkan orang tersebut membasuh pergi segala nasib baik. 

Sangat disarankan mengenakan warna merah, memungkinkan pemakainya memperoleh masa depan yang terang. Termasuk angpau yang diberikan kepada anak-anak, saudara dekat dan orang yang belum menikah berwarna merah, untuk masa depan nya yang cerah.
Saat ini, tengoklah depan pintu rumah masyarakat keturunan Tionghoa. Apakah bagian atas dan kanan kiri pintu rumah mereka ditempel dengan kertas merah bertuliskan karakter Cina dalam warna hitam atau emas? Kertas merah tersebut disebut men-lian (門聯), ditempel dalam kertas merah karena merah dipercaya sebagai warna kebahagiaan yang membawa keberuntungan. 

Biasanya, karakter Cina yang ditulis diatasnya merupakan kalimat yang berkaitan dengan doa keberuntungan ataupun yang berkaitan dengan musim semi (yang dipercaya sebagai lambang atas awalan yang baru dan harapan baru)

Legenda
Sepertinya, membicarakan tentang tradisi sudah banyak diketahui. Tentang penanggalan pun dirasa saya sendiri harus cukup waktu untuk memahami karena cukup rumit dan membingungkan. Kita beralih saja pada hal lain yang lebih menarik, seperti dongeng bagaimana asal-usul Tahun Baru Cina?
Seperti perayaan-perayaan lain, tahun baru Imlek pun memiliki beberapa latar belakang, baik dari segi fiktif maupun penanggalan seperti yang dijabarkan di atas.

Menurut legenda, dahulu kala, Nián (年) adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, ada yang menyebut dari bawah laut) yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri mereka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. Dipercaya bahwa melakukan hal itu Nián akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil panen. 

Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nián lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nián takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kertas merah di jendela dan pintu.
Mereka juga menggunakan kembang api (petasan) untuk menakuti Nián. Adat pengusiran Nián ini kemudian berkembang menjadi perayaan tahun baru. Guò nián (過年) yang berarti “menyambut tahun baru”, secara harfiah berarti “mengusir Nián”. 

Sejak saat itu, Nián tidak pernah datang kembali ke desa. Nián pada akhirnya ditangkap oleh Hongjun Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nián kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu. (Versi Wikipedia)
Sebenarnya, walaupun dirayakan pada tanggal yang berbeda ataupun memiliki latar belakang yang berbeda, namun pada dasarnya semua perayaan tahun baru memiliki kebiasaan (tradisi) yang sama: membersihkan rumah secara besar-besaran, bersilaturahmi dengan sanak saudara, dan tak ketinggalan, meramaikan suasana dengan menghias rumah dalam suasana tahun baru atau menyaksikan pesta kembang api (petasan). Dan yang terakhir adalah yang selalu ditunggu-tunggu oleh para saudara-saudara kita yang bekerja di Taiwan, ialah amplop merah alias si ang pao tadi! 

Oya, sebagai penutup dan juga sedikit tips untuk para ang-pao hunter, satu yang tidak boleh dilupakan dalam topik ini, ucapkan “Xin nian kuai le, gong xi fa cai” (新年快樂恭喜發財) jika bertemu amplop merah.

Selamat Merayakan.


Apakah Anda Suka? Please Share.

Youk! Baca Artikel Terkait Dibawah Ini:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites