Photobucket

Sabtu, 17 Desember 2011

Kronologi "Suster Ngesot" Bandung

Rekaman CCTV
NBnews - Rekaman CCTV di dalam lift menunjukan kalau satpam Apartemen Galeri Ciumbuleuit, Sunarya, tepat berada di depan mulut lift. Tidak di belakang dan menerobos barisan depan untuk menendang 'suster ngesot' seperti yang sebelumnya disampaikan Mega Tri Pratiwi (20).

Sebelumnya, Mega yang terkena tendangan oleh satpam lantaran aksi berdandan ala 'Suster Ngesot' itu mengatakan kalau satpam menerobos dari belakang. Pihak Manajemen Apartemen Galeri Ciumbuleuit mengatakan satpam mengaku refleks menendang karena melihat penumpang lift yang merupakan teman Mega itu ketakutan.

Hal tersebut diperkuat dari bukti rekaman CCTV berdurasi selama 4 menit yang diperlihatkan manajemen kepada wartawan di salah satu ruangan Galeri Ciumbuleuit, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Senin (12/12/2011).

Satpam Sunarya dan Housekeeping Ade bersama lima rekan Mega bersama-sama naik lift barang yang seharusnya untuk lift karyawan. Menurut Director PR and Communications Group Bird Management (Apartemen Galeri Ciumbuleuit) Ossie Himawan, dua pekerja itu tidak tahu kalau ada settingan 'Suster Ngesot' di lantai 17.

"Sekuriti dan housekeeping itu sedang melakukan patroli atau pengecekan rutin," jelas Ossie.

Kejadian pada pukul 01.20 WIB, Sabtu (10/12/2011) itu, posisi Sunarya yang mengenakan seragam sekuriti berada di sebelah kiri pintu lift. Sedangkan posisi Ade berada di sebelah kanan atau dekat tombol angka lantai lift.

Terlihat lima teman Mega yang semunya pria termasuk target yang hendak ditakuti yakni Fitra Mahaly berada di dalam lift. Terekam dari CCTV yang terpasang di dalam lift yang menyorot ke arah pintu lift, tiga orang teman Mega berada di belakang tubuh dua pagawai tersebut.

Fitra yang tadinya bakal mendapat kejutan 'penampakan' karena berulang tahun ke-18, berdiri tepat di belakang satpam. Dua sahabat main Mega lainnya tampak jongkok di kiri kanan ruangan lift. Sementara dua teman Mega lainnya tak tersorot kamera.

Beberapa saat sebelum lift terbuka di lantai 17 dan teman-teman Mega sudah merencanakan berhenti di lantai tersebut, seorang pria yang awalnya tak terlihat kamera maju ke depan dan menarik tubuh Fitra untuk maju. Fitra oleh pria itu diminta berdiri di tengah antara posisi Sunarya dan Ade.

"Pria yang digeser pria lainnya untuk berdiri di depan lift sebelum pintunya terbuka itu disebut yang berulang tahun," jelas Ossie.

Masih tayangan rekaman video itu, perilaku penumpang lift awalnya tak terlihat ketakutan. Bahkan si target mengikuti perintah temannya yang berdiri di belakangnya. Suasana di dalam lift pun terpantau tenang.

Ketegangan muncul ketika pintu lift terbuka di lantai 17. Di luar pintu lift sudah menunggu Mega yang duduk di lantai menjadi 'Suster Ngesot'. Sesudah pintu lift terbuka lebar, terlihat target dan rekannya yang tahu ada settingan mundur ke belakang menandakan terkejut. Bahkan housekeeping, Ade, turut mundur ketakutan setelah melihat 'Suster Ngesot'. Sementara dua pria yang tadi jongkok tidak bereaksi dan tetap pada posisinya.

"Melihat suasana tersebut, satpam Sunarya refleks menendang," jelas Ossie.

Posisi Mega itu tepat di depan Sunarya. Satpam refleks berlari dua langkah dari dalam lift dan menendang pakai kaki kanan bersepatu ke arah 'Suster Ngesot' yang diperankan Mega. Melihat Mega tersungkur, seorang teman pria Mega yang berada di lantai 17 berlari dan menghampiri satpam.

Kegaduhan terjadi pula di dalam lift. Rekan-rekan Mega terlihat protes dan seolah berusaha menerangkan kepada satpam kalau 'Suster Ngesot' itu ialah rekanya atau bukan hantu sungguhan. Target utama terlihat terheran-heran dengan kejadian itu. Lalu tiga rekan Mega termasuk target yang semula di dalam lift bergegas keluar.

"Sekuriti dan housekeeping naik ke lantai 18 untuk melaporkannya kepada komandan regu," terang Ossie. Sedang di dalam lift masih terlihat dua rekan Mega lainnya.

Kasus ini dilaporkan orangtua Mega, Mahfud Djabir, kepada kepolisian. Ia menyatakan tidak terima putrinya diperlakukan seperti itu. Mahfud yang mengaku merupakan pengusaha batubara di Kalimantan itu menegaskan tidak akan berdamai.




Apakah Anda Suka? Please Share.

Youk! Baca Artikel Terkait Dibawah Ini:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites